Selasa, 18 September 2018

Dinkes Madina Belum juga Dapat Yakinkan Yang menimbulkan Bayi Pengidap Cyclopia

Kabar Berita Terkini - Seseorang bayi di Sumatera Utara menderita Cyclopia. Akan tetapi, sekarang bayi itu sudah wafat. Belumlah didapati karena tentu pemicu kelainan yang berlangsung pada bayi malang itu.

Seseorang bayi di Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, lahir dalam kondisi tidak prima. Bayi yang lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, Kamis seputar jam 15. 30 WIB itu, menderita cyclops syndrome atau biasa dimaksud cyclopia (bermata satu) .
Dinkes Madina Belum juga Dapat Yakinkan Yang menimbulkan Bayi Pengidap Cyclopia
Akan tetapi, bayi malang itu cuma dapat bertahan tidak lebih dari 8 jam. Bayi yang dilahirkan lewat operasi caesar itu wafat seputar jam 22. 55 WIB. Belumlah didapati tentu pemicu mengapa bayi itu menderita cyclopia. Orangtua bayi yang bertempat di lokasi Kelurahan Kayu Jati, Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Mandailing Natal, juga belumlah memberi info.

Akan tetapi pada VOA, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mandailing Natal, Syarifuddin Nasution menyampaikan ada dua aspek pemicu bayi itu menderita cyclopia. Akan tetapi, pengakuan yang dilemparkan Syarifuddin masih tetap hanya pendapat sebab masih tetap menanti info dari ke-2 orangtua bayi itu.

" Jika pemicu tentu kita belumlah tahu masih tetap pendapat sesaat, sebab orang tuanya belumlah kooperatif. Belumlah dapat diminta info ingin mengarah manakah sebabnya. Tetapi jika pendapat sesaat kita ada dua kemungkinan. Pertama itu obat-obatan yang dikonsumsi sang ibu waktu tri semester pertama (kehamilan) . Itu pendapat, ya. Bukti yang pertama arahnya masih tetap kesana, " kata Syarifuddin pada VOA.

Ditambahkannya, dugaan kuat aspek pemicu bayi itu menderita cyclopia ialah sebab diserang virus. Diantaranya virus rubela (campak Jerman) yang menyerang beberapa ibu saat hamil. Buat wanita hamil, penyakit ini dapat mengakibatkan cacat bawaan sampai kematian janin.

" Mungkin ada virus dalam rahim, juga bisa rubela. Ditambah lagi virus rubela lagi kampanye besar-besaran. Menjadi peluang ke situ lagi, " tutur Syarifuddin.

Selain itu, berkaitan masalah penyebaran virus rubela, Dinkes Kabupaten Mandailing Natal mengklaim angka pasien virus rubela di daerah ditempat masih tetap begitu rendah. Berdasarkan penjelasan Syarifuddin, cuma satu masalah rubela diketemukan di Mandailing Natal.

" Ini saat ini kan lagi kampanye, hanya kami ya jika capaiannya begitu rendah. Memang jika dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang saya terima lima campak positif, serta satu rubela. Tetapi sebabnya kita belumlah tahu, itu kan virus cepat menyebarnya, " kata Syarifuddin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar