"Team cyber tersbeut sudah disediakan semenjak waktu lalu di Kumamoto untuk menghadapi beberapa berita hoaks terpenting waktu bencana alam berlangsung serta sekarang mereka menghadapi berita hoaks waktu gempa bumi Hokkaido," papar sumber Tribunnews.com dari kepolisian Jepang Selasa (11/9/2018).
 |
| Cyber Patrol Dilakukan Universitas Jepang Antisipasi Berita Hoax |
Di Jepang juga akhir-akhir ini juga muncul beberapa berita ngawur (hoaks) yang dituliskan sebagian orang untuk mengacaukan situasi, terpenting dari kelompok komunis yang berada di Jepang.
KC 3 terbagi dalam biasanya 16 orang semasing perguruan tinggi mengirim empat anggotanya dari 4 perguruan tinggi, lakukan pengaturan serta bersama dengan memantau beberapa berita ngawur di internet, dari mulai twitter, facebook beberapa ruangan chat dan lain-lain.
Mereka bergabung di daerah Chuo-ku, kota Kumamoto dengan mencari beberapa berita memakai keyword contohnya "gempa artifisial", "pehentian air sesudah 6 jam", "gempa bumi di Tokyo" dan lain-lain.
Hasil penemuan dicatat serta dilaporkan ke pihak kepolisian perfektur Kumamoto selekasnya untuk diprediksi selanjutnya.
Toshihiro Takamura, tingkat empat kampus, mengutarakan, "Nampaknya belakangan ini banyak diketemukan berita hoaks di internet serta mesti selekasnya diprediksi oleh kita semua.
Pihaknya juga ingin juga jika sangat mungkin lakukan pengaturan dengan beberapa pemerintah daerah serta kota hingga antisipasi kabar buruk bisa selekasnya dikerjakan tidak berkelanjutan yang mengakibatkanb lebih bahaya lagi, imbuhnya.
Sekarang beberapa anggota KC3 memusatkan perhatian pada beberapa berita simpang siur di internet tentang gempa bumi di Chuoku, Kurama, Hokkaido.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar