Senin, 03 Desember 2018

Komisi VII Cek PT WHW Kalbar Mengenai Isu Banyaknya Pekerja Asing


Komisi VII Cek PT WHW Kalbar Mengenai Isu Banyaknya Pekerja Asing

Kabar Berita Terkini - Ramainya pekerja asing terutamanya di Industri pertambangan yang beroperasi Indonesia jadi salah satunya perihal sebagai sorotan sekarang ini. Diantaranya di perusahaan pemurnian bauksit di Kalimantan, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery.

Menyikapi hal itu rombongan anggota Komisi VII DPR RI juga melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) ke perusahaan itu waktu lalu. Anggota Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman mengemukakan akhirnya

"Kunjungan kami ke PT WHW tempo hari yakni kami ingin lihat perubahan serta faedah WHW buat penduduk, dan lihat kegiatan operasi di WHW. Mengingat cukuplah jumlahnya rumor berkaitan permasalahan Tenaga Kerja Asing dan jalinan sosial dengan penduduk," tutur Maman diambil Senin 4 Desember 2018 dari info resminya.

Maman menjelaskan, berdasar pada penglihatannya disana, nyatanya rumor yang sampai kini tersebar berkaitan dominasi TKA dari Tiongkok itu tidak benar. Sebab berdasar pada kunjungan Komisi VII DPR RI, dari keseluruhan jumlahnya karyawan WHW sekitar 2700 orang, pekerja dari Tiongkok cuma seputar 300 an orang.

"Berarti itu masih tetap angka yang logis. Tetapi masih kami mengharap ke depan peranan beberapa pekerja-pekerja lokal dapat lebih dikasihkan peranan semakin besar serta transfer knowledge terwujud dengan prima," kata legislator dari Partai Golkar itu.

Rumor yang lain sebagai perhatian yaitu berkaitan pengendalian sampah. Berdasar pada kunjungan di lapangan, pengendalian sampah yang dikerjakan WHW cukup sudah profesional. Walau disadari jika masih tetap ada aduan. 

"Perihal ini masih tetap butuh diintensifkan penanganannya. Akan tetapi dengan kesuluruhan cukup sudah baik," kata Maman.

Dia menjelaskan, sorotan yang lumayan besar dari kunjungan rombongan Komisi VII DPR itu yakni optimalisasi serta menambahkan biaya untuk peningkatan penduduk ditempat. Hingga dapat lebih berguna pada penduduk di Kendawangan, Ketapang dan dapat juga dirasa di Kalimantan Barat.

"Bukan sekedar di lokasi seputar WHW saja serta program yang di wujudkan ialah program berkaitan penambahan kemampuan soft kemampuan seperti kursus menjahit, bengkel dan sebagainya, supaya penduduk dapat didorong untuk berupaya serta tingkatkan ekonomi," kata Maman.

"Pada prinsipnya kami menggerakkan supaya WHW selalu dapat tetap memberi yang terunggul untuk penduduk Kalimantan barat serta tingkatkan profesionalisme pengendalian bauksit, supaya kontinuitas produksi penambahan nilai lebih produk bauksit dapat selalu bersambung," sambungnya.

Selain itu, Direktur Eksternal Relation PT WHWAR Stevi Thomas mengapresiasi kunjungan anggota Komisi VII DPR RI itu. Menurut dia, kunjungan ini mengisyaratkan bila DPR RI ikut memberi perhatian spesial pada PT WHW AR.

“ Ditambah lagi mereka ikut memberi beberapa referensi yang bisa menjadi bahan untuk perbaikan kapasitas kami yang akan datang serta kami meyakini kunjungan ini bisa jadi salah satunya motivasi buat kami dalam tingkatkan produksi serta export ke beberapa negara yang lain," tuturnya.

Ada ikut dalam pekerjaan itu Direktur Operasional PT. WHW AR Zhao Jialiang serta Deputy General Manager PT. WHW AR Dev Herindra.

Lalu anggota DPR yang turut dalam kunjungan salah satunya Katherine Anggela Oendoen sebagai pimpinan team, Denny Jaya Abri Yani, Ivan Doly Gultom, Maman Abdurrahman, Nawafie Saleh, Ihwan Datu Adam, Pegigi Patricia Pattipi serta Muhamnad Yudi Kotoucky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar